MAKALAH
DASAR
DASAR PEMBENIHAN IKAN (PFA 134)
HERMAPRODIT
Oleh :
Rudi Deswan
|
12742032
|
PROGRAM
STUDI BUDIDAYA PERIKANAN

JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR
LAMPUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Reproduksi
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisme.
Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu
saja akan menganggu keseimbangan alam. Ingat rantai makanan? Bayangkanlah salah
satu mata rantai tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini.
Yang akan menghancurkan sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban.
Ikan
melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina
akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur.
Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur
ini bercampur di dalam air. cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu
telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan.
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populai tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual.
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populai tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual.
Berdasarkan tipe-tipe reproduksi dan seksualitas, ikan dapat di bedakan
menjadi 3 tipe, yaitu : Biseksual, Uniseksual, dan Hermaprodit.
Ikan
terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana
kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan
berjuta-juta tiap tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia akan sangat
padat dengan ikan.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
semua yang berkaitan dengan hermaprodit.
BAB II
DASAR TEORI/LANDASAN TEORI
2.1 HERMAPRODIT
Hermaprodit dapat diartikan sebagai sebuah organisme yang
memiliki kelamin ganda. Hermaprodit dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu
hermaprodit singkroni, hemaprodit protandi, dan hemaprodit protogini.
Hermaprodit singkroni adalah golongan ikan yang gonadnya terdapat sel kelamin
jantan dan betina yang dapat aktif secara bersamaan. Hemaprodit protandi adalah
golongan ikan yang dalam hidupnya mengalami perubahan jenis kelamin dari jantan
menjadi betina misalnya ikan black porgy, ikan ini pada umur tiga tahun
berubah dari kelamin jantan ke betina. Hermaprodit Protogini adalah golongan
ikan yang dalam hidupnya mengalami perubahan dari jenis betina menjadi jantan
misalnya Labroides dimidiatus.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
HERMAPRODIT
Satu individu ikan dikatakan hermaprodit
apabila didalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium (penentu individu betina)
dan jaringan testes (penentu individu jantan). Kedua jaringan tersebut berada
dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu
normal. Ikan
hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada
beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni. Berdasarkan perkembangan
ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu hermaprodit terbagi atas :
a.
Hermaprodit
sinkron/simultaneous.
Dalam
gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat
masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan. Ikan hermaprodit jenis ini ada
yang dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu
kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama, ada juga yang tidak dapat
mengadakan pembuahan sendiri. Ikan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku
sebagai jantan dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang
lain, dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan
dibuahi sperma dari individu lain. Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor
atau lebih ikan ini, dapat menjadi pasangan untuk berpijah. Ikan yang berfase
betina mempunyai tanda warna yang bergaris vertikal, sesudah berpijah hilang
warnanya dan berubah menjadi ikan jantan. Contoh ikan hermaprodit sinkroni
yaitu ikan-ikan dari Famili Serranidae. Ikan yang tidak mengadakan pembuahan
sendiri, dalam satu kali pemijahan ia dapat berlaku sebagai ikan jantan dan
dapat pula sebagai ikan betina. Contoh Serranus cabrilla dan Hepatus hepatus
serta Serranus subligerius.


Gambar ikan Serranus
cabrilla
b.
Hermaprodit
protandri/protandrous
Ikan
ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke
fase betina. Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan
daerah testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian
lateroventral. Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan
sperma, terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut.
Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar
dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan berubah
menjadi fase betina. Contoh ikan yang termasuk H. Protandri : Lates carcariver,
Sparus auratus, Sargus anularis, Pagellus centrodontus, dan Pagellus mormyrus.

c. Hermaprodit
protagini/protoginynous.
Keadaan
yang sebaliknya dengan hermaprodit protandri. Proses diferensiasi gonadnya
berjalan dari fase betina ke fase jantan. Pada beberapa ikan yang termasuk
golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya
mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang. Salah satu spesies ikan di
Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit protogini
ialah ikan belut sawah (Monopterus albus) dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus
tauvina). Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang
berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur
hidupnya yaitu : masa juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi,
masa intersek dan masa terakhir masa jantan yang berfungsi. Pada ikan-ikan yang
termasuk ke dalam Famili Labridae, misalnya Halichieres sp. terdapat dua macam
jantan yang berbeda. Ikan jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi
tetap jantan selama hidupnya, sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang
berasal dari perubahan ikan betina. Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase
dalam satu siklus hidupnya, pada tiap-tiap fasenya sering didapatkan ada
perbedaan baik dalam morfologi maupun warnanya. Keadaan demikian menyebabkan
terjadinya kesalahan dalam mendeterminasi ikan itu menjadi dua nama, yang sebenarnya
spesies ikan itu sama. Misalnya pada ikan Larbus ossifagus ada dua individu
yang berwarna merah dan ada yang berwarna biru. Ternyata ikan yang berwarna
merah adalah ikan betina, sedangkan yang berwarna biru adalah ikan jantan.


Belut Sawah (Monopterus albus) Kerapu Lumpur (Epinephelus tauvina)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Satu individu ikan dikatakan
hermaprodit apabila didalam tubuhnya terdapat jaringan ovarium (penentu
individu betina) dan jaringan testes (penentu individu jantan). Kedua jaringan
tersebut berada dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat
pada individu normal. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testes,
hermaprodit terbagi atas : hermaprodit singkroni, protandri, dan protagini.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar