LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR
PEMBENIHAN IKAN (PFA 134)
HIPOFISA
IKAN
KELOMPOK
4
|
|
PROGRAM STUDI BUDIDAYA
PERIKANAN

JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK
NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Pembenihan adalah salah satu bentuk unit pengembangan budidaya ikan.
Pembenihan ini merupakan salah satu titik awal untuk memulai budidaya. Ikan
yang akan dibudidayakan harus dapat tumbuh dan berkembang biak agar kontinuitas
produksi budidaya dapat berkelanjutan. Untuk dapat menghasilkan benih yang
bermutu dalam jumlah yang memadai dan waktu yang tepat mesti diimbangi dengan
pengoptimalan penanganan induk dan larva yang dihasilkan melalui pembenihan
yang baik dan berkualitas.
Pembenihan dengan ikut campur tangan manusia atau fertilisasi buatan
sudah dapat dilakukan pada berbagai jenis ikan, khususnya bagi ikan yang
penjualannya tinggi di pasaran diantaranya komoditas ikan air tawar seperti
lele, nila, gurami dan lain-lain. Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar
dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Habitatnya di sungai dengan arus air
yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air.
Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada
malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di
tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan ( Suyanto,
1991). Sehingga pemijahan ikan ini terkendala akan musim, untuk itu pemenuhan
akan bibit ikan lele yang bermutu dan sesuai dengan waktu akan sulit terpenuhi.
Salah satu cara mengatasi masalah di atas dapat dengan pemijahan buatan pada ikan
lele. Pemijahan buatan dapat dengan pemberian hormon.
Pemberian hormon ini akan membantu fertilisasi ikan tanpa perlu
terkendala musim sehingga dapat dipijahkan kapanpun sesuai keinginan.
Hipofisa merupakan suatu kelenjar yang terletak didalam struktur bertulang
(selatursika) di dasar otak. Sela tursika berfungsi sebagai pelindung hipofisa
dan memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang. Proses hipofisasi
dapat mempercepatkematangan gonad 10 – 12 jam sebelum memijah.
Kematangan gonad tergantung dariukuran dan bentuk Ikan. Kelenjar hipofisa menghasilkan berbagai hormon di antaranyaadalah GnRH, ACTH, TSH, FSH, LH, STH, MSH, Prolaktin, Vasopresin, dan Oksitosin(Afrianto,1998). Hormon – hormon tersebut dapat di donorkan dengan cara disuntikkanpada ikan lain sehingga dapat membantu proses pemijahan buatan. Pemijahan buatantersebut mampu merangsang ikan yang telah mendapat donor hipofisa untuk melakukan pemijahan lebih cepat.Praktikum ini dilakukan pengambilan kelenjar hipofisa pada ikan mas (Cyprinus carpio) diutamakan .
Kematangan gonad tergantung dariukuran dan bentuk Ikan. Kelenjar hipofisa menghasilkan berbagai hormon di antaranyaadalah GnRH, ACTH, TSH, FSH, LH, STH, MSH, Prolaktin, Vasopresin, dan Oksitosin(Afrianto,1998). Hormon – hormon tersebut dapat di donorkan dengan cara disuntikkanpada ikan lain sehingga dapat membantu proses pemijahan buatan. Pemijahan buatantersebut mampu merangsang ikan yang telah mendapat donor hipofisa untuk melakukan pemijahan lebih cepat.Praktikum ini dilakukan pengambilan kelenjar hipofisa pada ikan mas (Cyprinus carpio) diutamakan .
Untuk dapat mengambil kelenjarhipofisa ikan mas dapat dilakukan dengan
pembedahan pada bagian kepala. Hal inidilakukan karena kelenjar hipofisa
terletak dibawah organ otak ikan.
2.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum yang kami
lakukan adalah sebagai berukut:
Ø Mengetahui tentang hipofisa.
Ø Mengetahui cara pengambilan kelanjar hipofisa.
Ø Mengetahui cara pengawetan kelanjar hipofisa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang
pipih kesamping (comprossed) dengan ukuran dan warna badan sangat beragam.
Mulutnya terletak di bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat
disembulkan (protaktil). Dibagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di
ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk
atas tiga baris gigi geraham. Induk ikan mas bersifat non-guarders, tetapi pada
beberapa spesies jantan biasa membangun sarangdan melindungi telur-telur. Ikan
mas dapat ditemukan di lingkungan payau, dan air tawardan air tawar terutama
Primer. Dapat hidup pada kisaran suhu 3-35 ° C, toleran terhadap berbagai
kondisi, berkembang di sungai keruh besar.
Ikan mas termasuk omnivora, makan utama berupa serangga air, krustasea,
annelida, moluska, tanaman air dan ganggang. Betina yang mencapai panjang 47 cm
dapat memproduksi sekitar 300.000 telur (Prihatman, 2000).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Classis : Osteichthyes
Ordo :
Cypriniformes
Familia : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus
carpio
Menurut Prihatman (2000) ikan mas yang mencapai
kematangan gonad ditandai dengan ciri-ciri pada betina berumur antara 1,5-2
tahun dengan berat berkisar 2,00 kg/ekor; pada jantan umur minimum 8 bulan
dengan berat berkisar 1,50 kg/ekor, bentuk tubuh secara keseluruhan mulai dari
mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat,dan tutup insang
normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak putih.
Ikan mas memiliki tipe
sisik cykloid (lingkaran). Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian
belakang berjari keras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat)
bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut
(ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu
berjari kerasdan bagian akhirnya bergerigi. Garis rusuknya (linea lateralis
atau gurat sisi) tergolonglengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk
melintang dari tutup insang sampaike ujung belakang pangkal ekor. Ikan mas
(Cyprinus carpi) merupakan ikan pemakan segala (omnivora) yang antara lain
memakan serangga kecil, siput, cacing, potongan ikan,dan lain-lain (Prihatman,
2000).
BAB III
METODELOGI KERJA
3.1 Waktun
pelaksanaan praktikum
Ø
Hari
dan Tanggal praktikum : Selasa, 24
september 2013.
Ø
Tempat : LAB. A
Perikanan
Ø
Waktu : 13.30 WIB
3.2 Alat
dan Bahan
Alat yang
digunakan dalam praktikum adalah:
Ø
Timbangan
Ø
Pisau
Ø
Telenan
Ø
Pinset
Ø
Tissue
Bahan yang
digunakan dalam praktikum:
Ø
Ikan
mas (Cyprinus carpio)
Ø
Larutan
alkohol
3.3 Prosedur
Kerja
Ø
Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Ø
Ikan
dipotong pada pertemuan antara kepala dan badan.
Ø
Kepala yang telah terpotong
diletakkan dengan posisi mulut menghadap keatas.
Ø
Pemotongan berikutnya yaitu pada
bagian di atas mata sedikit ke arah bagian belakang.
Ø
Setelah tulang tengkorak
terbukamaka akan nampak otak sedangkan kelenjar hipofisa terdapat di bawah otak
dan berwarnaputih berbentuk butiran kecil.
Ø
Otak diangkat, tempatnya
dibersihkan dengan tissue agar bersih dari darah dan lemak.
Ø
Kemudian kelenjar hipofisa
tersebut diambil secara hati hati dengan pinset.Kelenjar hipofisa jangan sampai
pecah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hipofisa adalah suatu
kelenjar endokrin yang terletak dalam sella tursika, yaitu lekukan dalam tulang
stenoid. Menurut Hoar (1957), hipofisa terdiri dari dua kelenjar hipofisa yaitu
neuron dan adenohypofisa yang merupakan bagian terbesar dari kelenjar dan memiliki tiga ruangan yaitu proximal
pars distalis, rostal pars distalis, dan pars intermedia. Hipofisa terletak pada bagian bawah otak
dan menghasilkan hormon GnRH, ACTH, TSH, FSH,
LH, STH, MSH, Prolaktin, Vasopresin, dan Oksitosin. Secara umum, hormon
tersebut berfungsi mengatur pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, reproduksi, tingkah laku, dan homeostatis. Menurut
Susanto, (2001) metode hipofisasi adalah usaha untuk
memproduksi benih dengan menggunakan bantuan kelenjar hipofisa dari ikan donor
yang menghasilkan hormon yang merangsang pemijahan seperti gonadotropin.
Praktikum ini diawali
dengan cara menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah itu
disiapkan ikan donor. Ikan donor merupakan ikan yang nantinya diambil kelenjar
hipofisanya dan didonorkan pada ikan resipien. Sedangkan ikan resipien
merupakan ikan yang nantinya akan menerima suntikan hipofisa dari ikan
donor.Pada praktikum ini menggunakan ikan mas (Cyprinus carpio) sebagai ikan
donor. Ikan donor diambil ikan yang berjenis kelamin jantan dengan berat 0,5
kg.
Ikan mas merupakan ikan
donor universal artinya dapat digunakan secara efektif pada berbagai jenis ikan
baik dalam satu famili maupun tidak satu famili.Ikan donor adalah ikan yang
sengaja dikorbankan sebagai sumber gonadotropin.Hormon tersebut dihasilkan dan
sengaja disimpan di kelenjar hipofisa yang terletak ditengkorak kepala di bawah
otak dan berwarna putih. Kelenjar hipofisa tumbuh seiring dengan perkembangan
kedewasaan ikan. Semakin besar ukuran tubuh ikan dan semakindewasa ikan maka
semakin besar dan berat pula hipofisa ikan tersebut. Kelenjar hipofisa tersebut
tidak dapat diidentifikasi pada ikan muda. Kelenjar hipofisa tampak jelas
setelah ikan memasuki perkembangan kedewasaan. Jumlah hormon gonadotropin yang
dihasilkan berfluktusi sesuai dengan tingkat kematangan gonad dan periodisasi pemijahan.
Kualitas hormon gonadotropin akan turun drastis pada induk ikan yang baru saja
memijah dan meningkat drastis pada induk ikan yang siap berpijah (Sugiharto,
1986).Berdasarkan perkembangan kelenjar hipofisa dan fluktuasi hormon tersebut,
makasyarat ikan donor yang dipersiapkan adalah ikan mas yang telah dewasa dan
matang gonad diutamakan berjenis kelamin jantan karena lebih cepat dewasa dan
periodisasi pemijahannya
cukup pendek sehingga kualitas hormon cukup stabil setiap saat. Ikan donor sebaiknya sejenis dengan ikan resipien,
sehingga dapat meminimalkan kemungkinan ketidak
cocokan antara hormonnya. Ukuran ikan donor harus lebih besar dari pada ikan resipien dengan perbandingan berat 2:1
atau sama 1:1.
Ada dua metode yang biasa dilakukan
dalam mengawetkan kelenjar hipofisa yaitu metode kering dan metode basah.
Metode kering dilakukan dengan menggunakan larutan aseton. Kelenjar hipofisa
direndam dalam larutan aseton selama 8-12 Jam, kemudian larutan aseton dibuang
dan kelenjar hipofisa dikeringkan lalau disimpan. (Susanto, 2001)
Metode basah digunakan dengan
larutan alkohol pekat. Kelenjar hipofisa dimasukan dalam larutan alkohol selama
24 jam. Dalam proses perendaman alkohol diganti selama 2-3 kali. Setelah 24 jam
kelenjar hipofisa dibiarkan terendam larutan alkohol sampai akan digunakan.
(susanto, 2001)
Gambar proses
pengambilan hipofisa :


BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
·
Dalam PengambIlan kelenjar
Hipofisa harus dilakukan dengan hati-hati karena hipofisa sangat mudah pecah.
·
Kelenjar hipofisa menghasilkan
hormone gonadotropin, ACTH, TSH, FSH, LH, STH, MSH, Prolaktin,Vasopresin, dan
Oksitosin yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan,metabolisme,
reproduksi.
·
Persyaratan bagi ikan donor yang
digunakan harus dalm keadaan dewasa dan matang gonad, memiliki berat badan dua
kali lipat dari ikan resipien,diutamakan berjenis kelamin jantan, dalam kondisi
sehat dan tidak terkena infeksi, dan berasal dari species yang sejenis agar
tidak terjadi penolakan dalam tubuh ikan resipien. Persyaratan bagi ikan
recipient yaitu dewasa dan matang gonad, siap untuk dipijahkan, berat badan
yang dimiliki harus setengahnya dari berat badan ikan donor, merupakan
hasilikan budidaya dan domestikasi dan memiliki badan sehat dan tidak cacat.
Keberhasilanovulasi tergantung dari keberhasilan proses pematangan akhir oosit.
5.2 Saran
·
Ikan donor harus berukuran
relative besar untuk memudahkan dalam menemukan hipofisa karena ikan yang
berukuran besarpun agak sulit mencari hipofisanya.
·
Untuk selanjutnya agar melakukan
kegiatan dengan hati-hati teliti dan cermat.
DAFTAR PUSTAKA
https://elfianpermana010.wordpress.com/2013/09/27/laporan-identifikasi-hipofisa/ [11.57 29 september 2013]
http://fajrirectaespada.wordpress.com/2012/11/20/laporan-praktikum-pengambilan-kelenjar-hipofisa/ [11.47 29 septeber 2013]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar