MAKALAH
NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN (PFA 135)
KARBOHIDRAT DAN SUMBER KARBOHIDRAT
UNTUK PAKAN IKAN
Oleh :
Rezky Sulaiman
Rudi Deswan
|
12742027
12742032
|
PROGRAM
STUDI BUDIDAYA PERIKANAN
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR
LAMPUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Indonesia
merupakan negara kepulauan dengan berbagai potensi sumberdaya alam yang
melimpah dan belum terkelola dengan baik. Salah satu yang dapat dilakukan untuk
memanfaatkan sumberdaya alam tersebut adalah dengan usaha budidaya
(aquakultur). Usaha budidaya akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang banyak
diminati oleh masyarakat, karena memiliki potensi yang cukup besar. Untuk
mewujudkan adanya usaha budidaya dengan produksi yang tinggi tentunya
tergantung pada beberapa faktor, diantaranya faktor makanan.
Di
dalam budidaya ikan, formula pakan ikan harus mencukupi kebutuhan gizi ikan
yang dibudidayakan, seperti: protein (asam amino esensial), lemak (asam lemak
esensial), energi (karbohidrat), vitamin dan mineral. Mutu pakan akan
tergantung pada tingkatan dari bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Akan
tetapi, perihal gizi pada pakan bermutu sukar untuk digambarkan dikarenakan
banyaknya interaksi yang terjadi antara berbagai bahan gizi selama dan setelah
penyerapan di dalam pencernaan ikan.
Pakan
bermutu umumnya tersusun dari bahan baku pakan yang bermutu yang dapat berasal
dari berbagai sumber dan sering kali digunakan karena sudah tidak lagi
dikonsumsi oleh manusia. Pemilihan bahan baku tersebut tergantung pada:
kandungan bahan gizinya; kecernaannya dan daya serap ikan; tidak mengandung
anti nutrisi dan zat racun; tersedia dalam jumlah banyak dan harga relatif
murah. Umumnya bahan baku berasal dari material tumbuhan dan hewan. Ada juga
beberapa yang berasal dari produk samping atau limbah industri pertanian atau
peternakan. Bahan-bahan tersebut dapat berupa kacang ijo, dedak halus, tepung
terigu, tepung ikan, tepung jagung, bungkil kacang tanah, dll. Di dalam
budidaya ikan, formula pakan ikan harus mencukupi kebutuhan gizi ikan yang
dibudidayakan, seperti: protein (asam amino esensial), lemak (asam lemak
esensial), energi (karbohidrat), vitamin dan mineral. Mutu pakan akan
tergantung pada tingkatan dari bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Akan
tetapi, perihal gizi pada pakan bermutu sukar untuk digambarkan dikarenakan
banyaknya interaksi yang terjadi antara berbagai bahan gizi selama dan setelah
penyerapan didalam pencernaan ikan.
1.2. TUJUAN
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui semua yang berkaitan dengan
pembuatan pakan dan semua yang berkaitan dengan karbohidrat pada pembuatan
pakan buatan.
BAB
II
DASAR
TEORI/LANDASAN TEORI
Menurut
Mudjiman (2001), Makanan buatan merupakan makanan yang dibuat dengan bentuk
khusus sesuai keinginan dan diramu dari berbagai macam bahan. Lebih lanjut
ditambahkan bahwa ada beberapa keuntungan dari pemberian pakan buatan yakni
Pembudidaya dapat meningkatkan produksi melalui padat penebaran tinggi dengan
waktu pemeliharaan yang pendek, pembudidaya dapat memanfaatkan limbah industri
pertanian yang tidak terpakai untuk dijadikan pakan.
Untuk menunjang
kelangsungan hidupnya dan juga untuk mempercepat pertumbuhannya, ikan
membutuhkan nutrisi yakni zat-zat gizi yang terdapat dalam pakan yang
diberikan. Setiap jenis ikan memiliki kebutuhan nutrisi baik jumlah
maupun komposisi yang berbeda-beda menurut spesies, ukuran, jenis kelamin,
kondisi tubuh dan kondisi lingkungan. Zat-zat gizi tersebut dapat
digolongkan menjadi dua kelompok yakni zat gizi yang menghasilkan energi dan zat
gizi yang tidak mengasikan energi (Afrianto, 2005).
Kecepatan
pertumbuhan ikan tergantung pada beberapa faktor dintaranya yakni jumlah
makanan yang diberikan, ruang, suhu, dalamnya air dan faktor-faktor
lainnya. Makanan yang dimanfaatkan ikan sebagian besar digunakan oleh
ikan untk memelihara tubuh dan menggantikan sel yang rusak. Setelah itu
baru digunakan untuk pertumbuhan ikan. Suatu makanan ikan, minimal
mengandung protein, karbohidrat dan lemak. Pemberian makanan tambahan dapat
meningkatkan produksi ikan yang dipelihara sampai tiga kali lipat disbanding
dengan ikan yang hnaya memanfaatkan makanan alami (Asmawi, 1983).
Menurut
Djarijah (1998), pakan tambahan yang baik untuk ikan adalah pakan yang
mengandung kadar protein 20-40 %. Selain dilihat dari kadar proteinnya,
kulaitas dari pakan tambahan untuk ikan juga ditentukan oleh kehalusan dari
bahanya. Semakin halus bahan baku pellet maka daya apung dari pelet
tersebut akan semakin tinggi sehingga waktu yang dibutuhkan ikan untuk
memakannya juga semakin panjang.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat
arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula")
adalah segolongan besarsenyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat
sendiri terdiri atas karbon, hidrogen,
dan oksigen.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk
hidup, terutama sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan danglikogen pada
hewan), dan materi pembangun
(misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis,tetumbuhan
hijau mengubah karbon
dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia,
karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus
fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton)
dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah
karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n,
yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat
yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandungnitrogen, fosforus,
atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat
paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana
yang disebut monosakarida, misalnya
glukosa, galaktosa,
dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida,
misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).
3.2
Sumber Karbohidrat
Sebenarnya
sangat banyak bahan makan yang mengandung zat makanan ini, namun bahan makanan yang mengandung
banyak karbohidrat dan mudah di dapat tidak sebanyak yang kita bayangkan,antara
lain
3.2.1 Kandungan
Nutrisi/Gizi Pada Tepung Terigu
Nama Bahan Makanan : Tepung Terigu
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Tepung Terigu yang diteliti
(Food Weight) = 100 gr
Bagian Tepung Terigu yang dapat dikonsumsi
(Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tepung Terigu =
365 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tepung Terigu =
8,9 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tepung Terigu =
1,3 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tepung
Terigu = 77,3 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tepung Terigu =
16 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tepung Terigu =
106 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tepung Terigu
= 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tepung Terigu
= 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tepung
Terigu = 0,12 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tepung Terigu
= 0 mg
3.2.2
Nutrisi/Gizi Pada
Tepung Tapioka :
Nama Bahan Makanan : Tepung Tapioka
Nama Lain / Alternatif : Teping Kanji /
Tepung Singkong / Tepung Pati Singkong / Aci
Banyaknya Tepung Tapioka yang diteliti
(Food Weight) = 100 gr
Bagian Tepung Tapioka yang dapat dikonsumsi
(Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tepung Tapioka =
362 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tepung Tapioka
= 0,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tepung Tapioka =
0,3 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tepung
Tapioka = 86,9 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tepung Tapioka
= 0 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tepung Tapioka =
0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tepung Tapioka
= 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tepung
Tapioka = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tepung
Tapioka = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tepung
Tapioka = 0 mg
3.2.3
Nutrisi/Gizi Pada
Tepung Jagung Kuning :
Nama Bahan Makanan : Tepung Jagung
Kuning
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Tepung Jagung Kuning yang diteliti
(Food Weight) = 100 gr
Bagian Tepung Jagung Kuning yang dapat
dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tepung Jagung
Kuning = 355 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tepung Jagung
Kuning = 9,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tepung Jagung
Kuning = 3,9 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tepung
Jagung Kuning = 73,7 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tepung Jagung
Kuning = 10 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tepung Jagung
Kuning = 256 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tepung Jagung
Kuning = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tepung Jagung
Kuning = 510 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tepung
Jagung Kuning = 0,38 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tepung Jagung
Kuning = 0 mg
3.2.4
Nutrisi/Gizi Pada
Tepung Beras :
Nama Bahan Makanan : Tepung Beras
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Tepung Beras yang diteliti
(Food Weight) = 100 gr
Bagian Tepung Beras yang dapat dikonsumsi
(Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tepung Beras =
364 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tepung Beras =
7 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tepung Beras =
0,5 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tepung Beras
= 80 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tepung Beras =
5 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tepung Beras =
140 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tepung Beras =
1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tepung Beras
= 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tepung Beras
= 0,12 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tepung Beras
= 0 mg
3.2.5
Nutrisi/Gizi Pada Tepung
Sagu :
Nama Bahan Makanan : Tepung Sagu
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Tepung Sagu yang diteliti
(Food Weight) = 100 gr
Bagian Tepung Sagu yang dapat dikonsumsi
(Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tepung Sagu =
209 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tepung Sagu =
0,3 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tepung Sagu = 0,2
gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tepung Sagu
= 51,6 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tepung Sagu =
27 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tepung Sagu = 13
mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tepung Sagu =
0,6 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tepung Sagu =
0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tepung Sagu
= 0,01 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tepung Sagu =
0 mg
3.2.6
Nutrisi/Gizi Pada
Agar-Agar :
Nama Bahan Makanan : Agar-Agar
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Agar-Agar yang diteliti (Food
Weight) = 100 gr
Bagian Agar-Agar yang dapat dikonsumsi
(Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Agar-Agar = 0
kkal
Jumlah Kandungan Protein Agar-Agar = 0
gr
Jumlah Kandungan Lemak Agar-Agar = 0,2
gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Agar-Agar =
0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Agar-Agar = 400
mg
Jumlah Kandungan Fosfor Agar-Agar = 125
mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Agar-Agar = 5
mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Agar-Agar = 0
IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Agar-Agar =
0 mg
Jumlah
Kandungan Vitamin C Agar-Agar = 0 mg
3.3
Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat
memiliki beberapa peran penting dalam tubuh,antara lain adalah:
·
Sebagai sumber energi utama.Pada
beberapa organ tubuh utama,seperti otak,lensa mata dan sel saraf,sumber energi
yang diperlukan adalah glukosa,dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi
lainnya.Dalam proses respirasi,setiap 1 gram glukosa akan menghasilkan 4,1
kalori,
·
Berperan penting dalam proses
metanolisme,menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel,jaringan,serta organ tubuh,
·
Membantu proses pencernaan makanan dalam
prose pencernaan,
·
Membantu penyerapan kalsium,
·
Merupakan pembentuk senyawa
lainnya,misalnya sebagai asam lemak sebagai penyusun lemak dan asam amino
sebagai penyusun protein.
·
Sebagai komponen penyusun gen dalam inti
sel yang amat penting dalam pewarisan sifat.Gen terdiri dari asam
deoksiribunukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat
beratom C lima.
·
Merupakan senyawa yang membantu proses
berlangsungnya buang air besar.selulosa merupakan polisakarida yang sulit
dicerna,tetapi keberadaannya dala sisa pencernaan dapat mencegah
konstipasi(sembelit)
3.4
Proses Pencernaan Karbohidrat
Dalam Tubuh
Metabolisme
merupakan proses yang berlangsung dalam organisme,baik secara mekanis maupun
kimiawi. Metabolisme itu sendiri terdiri dari 2
proses yaitu anabolisme (pembentukan molekul) dan Katabolisme (Penguraian molekul). Pada proses pencernaan
makanan,karbohidrat mengalami proses hidrolisis (penguraian
dengan menggunakan molekul air). Proses
pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi
monosakarida.
Ketika
makanan dikunyah,makanan akan bercampur dengan air liur yang mengandung enzim
ptialin (suatu α amilase yang disekresikan oleh kelenjar parotis di dalam
mulut). Enzim ini menghidrolisis pati (salah satu polisakarida) menjadi
maltosa dan gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan molekul
glukosa.makanan berada di mulut hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin
tidak lebih dari 3-5% dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makanan
ditelan.
Sekalipun
makanan tidak berada cukup lama dlaam mulut untuk dipecah oleh ptialin menjadi
maltosa,tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus menerus selama satu jam
setalah makanan memasuki lambung,yaitu sampai isi lambung bercampur dengan zat
yang disekresikan oleh lambung.Selanjutnya aktivitas ptialin dari air liur
dihambat oelh zat asam yang disekresikan oleh lambung.Hal ini dikarenakan
ptialin merupakan enzim amilase yang tidak aktif saat PH medium turun di bawah
4,0.
Setelah
makan dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua belas
jari),makanan kemudian bercampur dengan getah pankreas.Pati yang belum di pecah
akan dicerna oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas.Sekresi pankreas
ini mengandung α amilase yang fungsinya sama dengan α-amilase pada air
liur,yaitu memcah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil
lainnya.Namun,pati pada umumnya hampir sepenuhnya di ubah menjadi maltosa dan
polimer glukosa kecil lainnya sebelum melewati lambung.
Hasil
akhir dari proses pencernaan adalah glukosa,fruktosa,glaktosa,manosa dan
monosakarida lainnya.Senyawa-senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui
dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah.
Glukosa
sebagai salah satu hasil dari pemecahan pati akan mengalami dau proses di dalam
hati,yaitu:
Pertama,Glukosa
akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh
Kedua,jika
di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah),glukosa akan di ubah
menjadi glikogen(gula otot) dengan bantuan hormon insulin dan secara otomatis
akan menjaga keseimbangan gula darah.Glikogen di simpan di dalam hati,jika
sewaktu-waktu dibutuhkan,glikogen di ubah kembali menjadi glukosa dengan
bantuan hormon adrenaline.
3.5
Peran Dalam Biosfer
Fotosintesis menyediakan
makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung atau tidak
langsung. Organisme autotrof seperti
tumbuhan hijau, bakteri,
dan alga fotosintetik
memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir semua
organisme heterotrof, termasuk manusia,
benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan makanan.
Pada
proses fotosintesis, karbon dioksida
diubah menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis
materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah
gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida
3-fosfat.menurut rozison (2009) Senyawa ini merupakan bahan
dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme autotrof,
misalnya glukosa, selulosa, dan amilum.
3.6
Peran Sebagai Bahan
Bakar dan Nutrisi
Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida,
khususnya glukosa,
merupakan nutrien utama sel.
Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir
dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang
tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi
seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu,
kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis
jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam
amino dan asam
lemak.
Sebagai nutrisi untuk manusia,
1 gram karbohidrat
memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia
Tenggara termasuk Indonesia,
umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan
sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi
jalar), dan gula.
Namun demikian, daya cerna tubuh manusia
terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi
antara 90%–98%.Serat menurunkan
daya cerna karbohidrat menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga
serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan
keluar bersama feses.
Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya
mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan
lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang
sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran,
dan biji-bijian.
Selain
sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan
asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam
tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
3.7
Peran Sebagai Cadangan
Energi
Beberapa
jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang
nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan
gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan
suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai
granul atau butiran di dalam organel plastid,
termasuk kloroplas. Dengan mensintesis
pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa.
Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi
cadangan.
Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida
yang disebut glikogen.
Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot.
Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan
gula meningkat. Namun demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber
energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis
hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi
makanan.
3.8
Peran Sebagai Materi
Pembangun
Organisme
membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah
komponen utama dinding sel tumbuhan.
Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan
ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari
jaringan tumbuhan. Kayu terutama
terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosadan pektin.
Sementara itu, kapas terbuat
hampir seluruhnya dari selulosa.
Polisakarida
struktural penting lainnya ialah kitin,
karbohidrat yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea,
dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan
mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat.
Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi.
Sementara
itu, dinding sel bakteri terbuat
dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida,
disebut peptidoglikan. Dinding sel ini
membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan
fisik bagi membran sel yang lunak
dan sitoplasma di dalam sel.
Karbohidrat
struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan
molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein,
dan glikolipid.
Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein,
namun proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein
terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat
antarsel pada jaringan, tulang rawan,
dan cairan sinovial yang
melicinkan sendi otot.
Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan lipid)
banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein
umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya,
empat golongan darah manusia
pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida pada
permukaan sel darah merah.
3.9 Klasifikasi Karbohidrat
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat
paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C
dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi
karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa.
Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa.
Contoh ketosa yaitu fruktosa.
2. Disakarida
dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat
yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH
dengan melepaskan molekul air.
Contoh dari disakarida adalah sukrosa,laktosa,
dan maltosa.
Oligosakarida adalah polimer derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan biasanya
bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul disebut
disakarida, dan bila terdiri dari 3 molekul disebut triosa. Bila sukrosa
(sakarosa atau gula tebu). Terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa
terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa. Polisakarida Polisakarida merupakan
polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat berantai lurus atau bercabang
dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kerjanya.
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang
terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida
yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen,
danamilum.
BAB
IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Secara biokimia,
karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus
fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton)
dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah
karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat
yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandungnitrogen, fosforus,
atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat
paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana
yang disebut monosakarida, misalnya
glukosa, galaktosa,
dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida,
misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).
Karbohidrat
memiliki beberapa peran penting dalam tubuh,antara lain adalah:
·
Sebagai sumber energi utama.Pada
beberapa organ tubuh utama,seperti otak,lensa mata dan sel saraf,sumber energi
yang diperlukan adalah glukosa,dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya.Dalam
proses respirasi,setiap 1 gram glukosa akan menghasilkan 4,1 kalori,
·
Berperan penting dalam proses
metanolisme,menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel,jaringan,serta organ tubuh,
·
Membantu proses pencernaan makanan dalam
prose pencernaan,
·
Membantu penyerapan kalsium,
·
Merupakan pembentuk senyawa
lainnya,misalnya sebagai asam lemak sebagai penyusun lemak dan asam amino
sebagai penyusun protein.
·
Sebagai komponen penyusun gen dalam inti
sel yang amat penting dalam pewarisan sifat.Gen terdiri dari asam
deoksiribunukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat
beratom C lima.
·
Merupakan senyawa yang membantu proses
berlangsungnya buang air besar. selulosa
merupakan polisakarida yang sulit dicerna, tetapi
keberadaannya dala sisa pencernaan dapat mencegah konstipasi (sembelit)
4.2. Saran
Penggunaan karbohidrat sebagai bahan baku pakan sebaiknya
di sesuaikan dengan kebutuhan, jenis pakan, dan jenis ikan yang akan diberi
pakan agar kualitas pakan dan manfaat pakan yang dibuat akan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://aswarpunyainfo.blogspot.com/2012/10/laporan-praktek-nutrisi-ikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar